9 Mei 2013

Mengenal Karakter “Melankolis”


Dari katanya saja, Melankolis bisa disimpulkan bahwa arti atau maksudnya adalah sedih. Itu sih memang menurut penafsiran orang kebanyakan. Tapi mungkin kita lebih familiar dengan kata melow dan galau. Memang, orang yang memiliki karakter Melankolis dikenal senagai karakter yang selalu melow dan galau. Benarkah begitu??? Ah tidak juga.

18 April 2013

Ujian Nasional 2013 Ujian Gagal Nasional

Tahun ini adalah sejarah dimana Indonesia dalam melaksanakan UN tidak bisa serentak. Bisa dikatakan ini adalah UN terburuk yang saya temui seumur hidup saya. Mungkin niat pemerintah memang benar; untuk meminimalisir terjadinya kecurangan. Tapi caranya yang salah. Saya sebagai pelajar kelas sebelas saja merasakan apa yang kakak-kakak kelas rasakan. Kasihan mereka, mereka juga manusia. Dan sangat tidak pantas untuk dijadikan bahan percobaan. 20 varian soal itu menunjukkan kurang cerdasnya Kemdikbud baik dari segi ekonomi, manajemen, maupun koordinasi. Maunya membawa sistem yang berbeda tapi ternyata kocar-kacir.

15 April 2013

Sebuah Pagi

      Secangkir teh hangat menyambutku pagi ini. Rasanya tawar. Namun keluarga menjadi pelengkap pagi ini; manis. Aku begitu mencintai hal seperti ini. Meskipun kecil tapi kebersamaannya greget banget! Sejenak aku melepas rindu bersama Keluarga kecilku. Sudah lama aku tidak menikmati kebersamaan ini. Entah apa yang sedang kami bicarakan, tiba-tiba pembicaraan mengarah kepadaku. Tentang teman-temanku, sekolahku, asramaku, dan juga masa depanku. Aku juga sempat bercerita tentang seseorang yang turut nyumbangin inspirasi terbesar dalam hidupku. Dan apa respon mereka? “Dia aja bisa, kenapa kamu tidak!” celetuk ibuku.
     Sesaat hening, ayahku kembali membuka pembicaraan. Dan terkutuklah aku, beliau menanyaiku tentang cita-cita apa yang aku impikan. Mati gaya aku di depannya. “belum terfikir” jawabku singkat. Memang sampai detik ini aku belum dapat menentukan arah kemana dan dimana aku akan melangkah. Perbincangan mulai terasa aneh di telingaku. Sepatah nasehat terlontar dari mulut ayahku “kuliah masuk kedokteran saja, bagaimanapun akan tetap saya biayai”. ooh tidak, sebenarnya jauh meleset dari benakku. Tak pernah terfikir sebelumnya jika akhirnya ayah-lah yang memilihkan jalan untukku. Tapi di lain sisi saya mengerti; pilihan orang tua selalu yang terbaik. Meskipun tidak sesuai dengan keinginan maupun kemampuanku, namun mulai hari ini saya akan memulai untuk merakit mimpi—mimpi kedua orang tua—dokter. Perlahan saya meyakinkan diri sendiri, ini memang jalanku.
        Perbincangan singkat pagi itu cukup memberiku pelajaran akan pentingnya masa depan. Bagiku, bagaimanapun impian seseorang tidaklah nyata jika ia hanya berpangku tangan dan tidak mau berusaha untuk meraihnya. Suatu saat saya akan temukan titik dimana aku dapat mengaplikasikan ilmuku kepada banyak orang; Dokter hafal al-Qur’an.
Aku kembali meneguk teh yang sudah mulai dingin.

Beri Aku Alasan


Masih saja rindu itu kelabu...

Berharap bayang semu....
Mengais di kala sepi...
Menoreh pedih di tempatku berdiri
Mungkinkah sedikit saja ada titik terang...
Untuk tak mengurai tangis di kala dekat dengan dekap..
Dan aku sadar aku bukan siapa siapa yang ada di hatimu..
Beri aku alasan untuk berhenti berharap akan dirimu
Beri aku alasan untuk berhenti berharap akan hatimu
Tapi aku selalu takut untuk kau tinggalkan..

18 Maret 2013

Berhenti Berharap


Terimakasih untuk setiap luka yang kau torehkan. Aku cukup mengerti bagaimana rasamu, tak pernah benar-benar tulus menyayangiku. Memang semua yang terlontar dari mulut tak selalu sama dengan yang di dalam hati, terlalu munafik kau dengan semua perangaimu ke aku. Aku lelah terus dihantui kabut hitam. Dari dulu yang aku inginkan adalah mentari bukan mendung seperti ini.
Yang masih aku pikirkan saat ini ialah dalam tanda kutip Kenapa kamu lebih memilih dia yang baru kamu kenal kemarin tanpa kau ketahui seluk beluknya? Dan aku yang selalu menunggumu, selalu baik-baikin kamu didepan teman-temanku, selalu menyertakan kamu dalam setiap munajatku, dan selalu mengorbankan apa saja untukmu. Mengapa kau mengabaikanku? Tak adakah sedikit rasa iba yang tertanam di hati kecilmu? Kenapa kau seolah tak pernah menganggapku ada?
Memang, aku jauh sekali sama yang namanya 'sempurna'. Sedangkan dia, cantik, pintar, dan mungkin tidak melankolis sepertiku. Mungkin hal itu yang membuat sikap ketidak adilan bersarang pada dirimu. Aku cukup menyesal uda ngelakuin apa aja buatmu yang semuanya takkan pernah terbalas, nyesel uda nyebutin kamu dalam setiap munajatku, dan yang paling aku sesali adalah dua tahun ini terasa sia-sia dan cuma sakit yang hampir setiap hari aku rasakan.
Please don't disturb my life, jangan berikanku harapan palsu. Don't take a pain again, And Go out from my life..

3 Maret 2013

Muhasabah

Aku terpaku dalam sunyinya malam. membayangkan setiap angan, mimpi, yang sampai kini belum berujung realita. Apakah mungkin Allah berlaku tidak adil terhadapku hingga tidak mengabulkan doaku? | Tidak! Allah itu maha adil dan Allah lebih berkuasa atas segalanya.
Maafkan aku terlalu munafik padamu, Allah. Aku tau semua ini adalah bagian dari rencana indahMu. maafkan aku sering lalai akan perintah-perintahMu tentunya banyak melanggar akan aturanMu. Aku sadar aku tak sempurna, Aku hanyalah seenggok manusia awam yang mencoba menemukan puing-puing kehidupan. Dalam usiaku yang sudah tergolong baligh ini, aku belum mampu memenuhi kewajiban-kewajibanMu. Aku menyebutku dengan manusia paling bodoh sedunia. Aku begitu lemah dan tak berdaya, dihadapanMu.
Astaghfirullah.. Maafkan aku Ya Allah, maafkan aku (*)

8 Februari 2013

Ketika Hati Ingin Berbicara


Bagiku perpisahan itu suatu hal yang kemungkinan besar terjadi dalam kehidupan ini. Tidak mungkin kehidupan ini ada pertemuan tetapi tidak ada perpisahan, apakah itu dalam jangka waktu yang lama atau tidak. Yang menjadi tanda tanya besar dalam pikiran kita pastinya “Mengapa harus ada pertemuan kalau pada akhirnya akan ada perpisahan itu ??”.
Dalam hal ini, kita dituntut untuk mengerti dan memahami seberapa dalam kedua makna tersebut. Bila kita memilih untuk tidak ada pertemuan, maka kita akan mengetahui dimana letak kebahagiaan kita dan pada siapa kebahagiaan kita akan berlabuh, seperti apa orang yang bisa menjadi tempat kita berteduh dikala hujan badai menerpa dunianya hati dan seperti apa orang yang bisa mengubah musim salju nan dingin di dalam hati menjadi musim semi nan cerah.

4 Februari 2013

Tears

Aku tak pernah menuntutmu untuk bahagia bersamaku. namun aku selayaknya manusia pada umumnya yang memiliki hasrat untuk tetap dihargai.
Sia-siakah pengorbanan yang selama ini ku torehkan kepadamu? dan aku tak pernah tau sebenarnya apa yang kamu rasakan.
Semakin hari aku kian terhenyak merasakan kemu yang jauh berbeda. bukan bermetamorfosis menjadi lebih baik, melainkan lebih buruk. jujur aku merasa tersakiti dengan kemelankolisanmu. aku lebih suka kamu yang apa adanya daripada hanya diam dalam kata. tak bisa terbaca gerikmu.
Demikian pun kini kekhawatiranku benar terjadi. bahkan kita seolah tak pernah kenal sebelumnya. haruskah aku yang terlebih dulu menghubungimu? apa harus aku yang memulainya?
Please.. beri tau aku tentang keadaanmu. dan sudahi semua perih ini.
Tanpamu tiada berarti~