Hujan
Katakanlah pada angin tuk hempaskan
aku ke bumi dengan keras
Biar bumi tersadar bahwa aku ada
Katakanlah pada awan tuk siap
meneduhkanku
Agar aku tak segera menguap dan
hilang
Katakan pada bunga mawar tuk
menungguku datang
Agar saat ku menjamahnya, dia segera
mekar dengan indah
Karena aku bukan apa-apa tanpa
mereka
Hujan
Aku ingin menjadi dirimu
Yang di setiap butirna terkandung
Doa penantian dari seluruh makhluk
Yang denganmu bunga akan segera
berkembang
Yang denganmu rumput dan tanaman
akan segera tumbuh
Yang denganmu semua makhluk dapat
minum dan membersihkan diri
Yang denganmu senyum anak-anak akan
segera hadir karena pelangi kan terlukis dengan indah di langit
Aku ingin menjadi sepertimu
Yang eksistensinya menjadi berkah
sekalian alam
Namun diriku selama ini hanya selalu
sanggup memandanginya dari balik rasa malu ku
Mengagumi tingkah riangnya
Terpesona senyumnya
Aku hanya dapat berjuang menjaga
rasa dan hasrat milikinya
Mungkin diriku takkan dikenali
selamanya
Namun biarkan aku menjadi
bayangannya
Yang selalu setia menemani langkahnya
Walau mungkin aku tak pernah ada
Sayang,
Aku tak dapat sepertimu
Hujan
Aku begitu mencintai hujan
Dengan semua kesyahduan dan
berkahnya
namun entahlah
mengapa hujanku tak seindah hujan yg
lain
jangankan ku harap pelangi
warna-warni yg terukir
atau bahkan kuncup bunga yg mulai
bermekaran karena siramannya
namun justru kabut yg mulai
menyelimuti
samar langkahku kini
tanpa arah dan gelap
terkaburkan oleh kabutmu
ehmm...
inikah hujanku?