4 April 2012

Sang Pemimpi

Aku terpaku dalam sunyinya malam, membayang setiap angan,  terlintas banyak pengharapan dan mimpiku.
Semua terasa menyenangkan menurutku, bergerak dengan mimpi dan harapan  adalah penguat tiap langkahku, langkah menuju lebih baik, kini terbayang kembali masa itu, dimana aku jatuh pada pijakanku sendiri.  Terpeleset tanpa sengaja, membuat semua kacau, mimpi dan pengharapanku.

Penguat tiap langkahku menghilang bak debu tertiup angin, ingin rasanya aku lepaskan seluruhnya, perasaan bebanku sendiri, semua terasa membebani pundakku, peristiwa itupun terulang, aku kembali padanya, mendekatkan diriku kembali pada seorang, seseorang dimasa lalu yang aku telah tutup kisahku dengannya, kudekatkan diriku dengan tanpa penjagaan, aku mengulangnya, kubuka kembali lembaran lamaku, kubuka pintu kesakitan yang telah tertutup. Aku yakin semua aku lakukan karna aku lelah pada masa itu, lelah menopang berat di pundakku dengan berbagai macam problematika yang aku merasa menanggungnya sendiri waktu itu.
---
Semua berawal dari, dia datang kembali padaku di saat masalahku memuncak, semangat juang diriku menghilang, dan jujur pada waktu itu, yang aku butuhkan adalah motivasi dari sekelilingku, aku butuh perhatian seseorang yang dapat mengembalikan aku pada diriku yang sebenarnya, dan detik itu aku mengingat kembali masa laluku, masa dimana kisah itu berlalu, masa dimana semangat mimpiku berada di puncak emosi diriku, semangat hidup terbaikku. Aku ingat itu, semua terulang, aku dekatkan kembali diriku dengan harapan penuh, dialah orang yang mampu mengembalikan aku pada diriku yang sebenarnya, kedekatan pun berlalu, semua aku lakukan tanpa aku batasi diriku sama sekali, aku lupakan semua yang sebenarnya aku anggap salah, aku benarkan sikapku, aku mulai mau, berdua dengannya, pada saat itu, aku anggap itu adalah hal biasa yang banyak orang melakukannya. Aku mau di antarnya, berdua. Sesuatu yang aku pantangi diriku sebelumnya, waktupun berjalan selama empat hari kulalui diriku yang sebenarnya itu bukan aku, hari pun berlalu waktu demi waktu terlewat selama empat hari aku merenungi diriku sendiri dengan banyaknya perubahanku itu, dan di titik akhir hari keempatku aku kembali menemukan diriku sendiri, aku sadar bukan dengan di dorong orang lain aku bisa memotivasi diriku sendiri masa itu, tapi dengan kedekatanku pada Rabb-ku. Aku sadar semua yang kulewati itu, hari-hari kacauku itu terlewat karna aku jauh denganNya. Perlahan akupun dapat temukan diriku kembali dengan banyak keterlanjuran perubahan burukku selama seminggu.
Pelan-pelan ku benahi semua. Aku kembali pada pemahamanku semula,aku kembali pada prinsip hidupku sendiri, aku kembali pada mimpi-mimpi ku yang dulu, semua penguatanku kembali pada tempatnya secara perlahan. Terasa betapa beratnya meningkatkan diri kembali menjadi lebih baik dari sebelumnya, aku kembali pada diriku sendiri.
Tentang dia, aku putuskan kembali hubunganku dengannya, karna aku merasa, rasa bersalahku pada pemahamanku yang aku langgar jugalah yang membuatku semakin berat melangkah waktu itu, tak mau ku pungkiri, memang dia yang ada di masa sulitku, tapi bukan karnanya aku dapat mengembalikan diriku, tapi karna aku kembali dekat dengan Rabb-ku, semua kembali pada posisinya masing-masing, dan dia, satu kesalahan besar yang aku lakukan di masa jatuhku adalah  melepaskan penjagaan diriku sendiri. Kesalahan terbesarku, membuat hubunganku dengannya menjadi buruk. Tapi, mulai detik itu aku kembali yakin dengan memutuskan semua yang terbaik dan dilakukan karna Allah adalah hal terbaik dan sesuatu yang akan memiliki hasil yang juga terbaik. Insya Allah... kembali kutata mimpi dan harapanku, kukuatkan tiap langkah menuju kebaikan, butuh usaha lebih memang untuk mengembalikan semua pada tempatnya. Tapi itulah pemimpi, ada saat di mana jatuh adalah baik. Pembelajaran hidupkupun bertambah. Tidak selamanya bermimpi itu berjalan diatas dengan aman, ada masanya tali pelindung terlepas dan kemudian jatuh terguling dari pijakannya, tapi seorang pemimpi akan menjadi lebih kuat jika ia dapat membuatnya kembali di atas memperbaiki tali pelindung, dan kembali bergerak diatas bahkan ia berusaha mengencangkan talinya untuk dapat bergerak menanjak hingga ia temukan pijakan berikut di atasnya.. bermimpi dalam hidup adalah menyenangkan. Semangat!


2 komentar:

  1. back to dreams and Allah
    Never Give Up :D

    BalasHapus
  2. it's okeh..
    dreams, and make it heppen.. hhe
    thanks ya :D

    BalasHapus