Thanks God,
Aku bersyukur atas semua yang terjadi. Meskipun agak kecewa gara-gara enggak bisa dapetin yang terbaik dan juga meskipun nilaiku mrosot, tapi aku tau, haadza min fadli rabbi. Tuhan yang lebih kuasa atas segalanya.
Sejujurnya masih agak nggak ikhlas saja. betapa tidak, padahal jika dibandingin usahaku dengan usaha salah seorang temanku yang mendapat peringkat lebih atas dari aku, sebut saja si X. jelas lebih keras usahaku dibanding si X. apakah ini yang namanya sebuah keadilan? Tidak. Nampaknya keadilan sekarang sudah mulai luluh dan perlahan semuanya saling menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang terbaik. Tapi dilain sisi, aku yakin. Tuhan selalu adil, karena Dia-lah pemilik nama Al' Adlu, dan Tuhan selalu menyiapkan rencana yang lebih dari indah untuk makhluk-Nya yang benar. Kalo saya pribadi sih ya, lebih baik nilai sedikit dan barokah daripada nilai banyak tapi diperoleh dengan cara yang tidak benar. Mungkin mas bejo lagi berpihak pada si X.
Namun saya disini nggak sepantasnya menyalahkan si X. toh dia memang pintar, termasuk pinter nyontek juga (haha). Yaa namanya manusia pasti juga makhallul khotho', bahkan saya juga sering nyontek siih.. Tapi kan saya tetep mau usaha, saya nyonteknya juga masih berada dalam batas kewajaran. Konklusinya selagi bisa saya kerjakan sendiri lah..
Namun saya disini nggak sepantasnya menyalahkan si X. toh dia memang pintar, termasuk pinter nyontek juga (haha). Yaa namanya manusia pasti juga makhallul khotho', bahkan saya juga sering nyontek siih.. Tapi kan saya tetep mau usaha, saya nyonteknya juga masih berada dalam batas kewajaran. Konklusinya selagi bisa saya kerjakan sendiri lah..
Tapi nggak papa, Alhamdulillah saya masih berada di koridor sepuluh besar. Bisa dikategorikan anak pinter (aamin, Barokallah ).
Sebenarnya ini semua juga lahir dari diriku sendiri, dari awal semester aku juga sudah merasakan kalo nilaiku turun. Mungkin ini faktor waktu, aku terlalu berpihak pada keorganisasian. Walhasil bukan hanya sekali dua kali aku ngorbanin pelajaran gara-gara organisasi. Abahku ngendika: "Boleh aktif dalam organisasi, tapi harus pintar-pintar juga dalam membagi waktu."
Mungkin ini koreksi dan motivasi buatku, untuk kedepannya supaya lebih giat belajar, dan berdoa tentunya. dan jadi aktifis memang tidaklah mudah. Tapi aku yakin pasti bisa nyeimbangin keduanya.
Mungkin ini koreksi dan motivasi buatku, untuk kedepannya supaya lebih giat belajar, dan berdoa tentunya. dan jadi aktifis memang tidaklah mudah. Tapi aku yakin pasti bisa nyeimbangin keduanya.
Teruntuk kedua orang tersayangku, Abah dan Ibu: Maaf aku belum bisa memberi yang terbaik untuk kalian. Makasih buat doa dan nasehat yang selalu kalian torehkan. Luph you pull :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar